Biasanya ada di antara teman kita yang buku catatan materi kuliahnya lengkap. Buku catatannya selalu menjadi primadona untuk di fotokopi ketika mendekati ujian. Pernahkah kita terbayang, jika buku catatan yag lengkap itu dijadikan duit? Bukan fotokopiannya kita jual, tapi catatan tersebut dikirim ke penerbit, dicetak dan dijual. Yes, buku karya Jason Baroon “The visual MBA”.
Ketika awal membeli buku karya Jason, tidak terlintas sedikit pun bahwa isinya akan sangat familiar dengan buku teman sekelas kita. Buku Wall Street Journal Bestseller ini, berisikan rangkuman-rangkuman dari setiap mata pelajaran di tahun pernah perkuliahan MBA. Rasanya beli buku ini ingin sekali gw balikin ke tokonya karena mirip banget sama buku-buku temen gw.
Ok lanjut, Setiap halaman buku tersebut tidak hanya ada isinya, tetapi juga full color. Buku ini mempermudah kita mempelajari materi-materi MBA. Dengan sampul berwarna kuning mencolok, menjadikan buku ini outstanding di antara buku-buku yang lain. Apalagi dengan kata-kata dibawah juduknya “A quick guide to everything you’ll learn in two years of business school”. Yes, dua tahun kuliah dirangkup hanya dengan 213 saja. Gimana gak menarik untuk dibeli.
But, tentu masih ada kekuranganya. Pertama adalah buku ini mahal bagi kaum mendang mending. Walaupun mahalnya wajar karena untuk membuat buku ini kita harus nulis setiap materi kuliah selama 2 tahun, entah itu materi yang kita suka atau kita tidak suka sekalipun.
Kedua, dikarenakan isinya rangkuman, pasti akan membuat bingung beberapa orang yang membacanya, seperti kita melihat ppt orang yang berisikan gambar, sulit sekali memahami. Tetapi, Jason memberikan sedikit penjelasan dari setiap gambar-gambar atau logical thinking dari setiap materi.
Untuk siapakah buku ini? Apakah untuk orang yang sedang kuliah MBA? Atau yang mau melanjutkan MBA? Atau hanya untuk beli buku saja? Buku ini untuk mereka semua. Yang tidak boleh membeli ini adalah orang yang mau sok-sok’an menerti MBA hanya dengan membaca buku ini.
See you on the other books review.