Bulan Ramadhan menjadi bulan yang selalu ditunggu oleh umat muslim. Dikarenakan, ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan itu dilipat gandakan pahalanya dan hanya Allah SWT yang memahami seberapa besar pahala bulan Ramadhan. Sehingga, umat muslim di belahan bumi manapun bergegas dan memperbanyak ibadah di bulan tersebut.

Ketika bulan Ramadhan, kita memahami istilah bahwa bulan Ramadhan adalah bulan sekolah (syahrul madrasah). Istilah ini tidak ditempelkan hanya untuk hiasan saja, akan tetapi pada kenyataanya banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa diambil oleh orang yang menjalankan bulan Ramadhan dengan baik. Sehingga, di kitab maqosidus saum disebutkan bahwa, Ketika bulan Ramadhan datang maka orang-orang yang mengetahui rahasia atau pelajaran yang bisa dipetik di bulan Ramadhan, mereka sangat bersyukur atas kehadiran bulan tersebut. Salah satu pelajaran yang bisa diambil dan diterapkan kedalam kehidupan kita adalah kedisiplinan dan cara menghindari maksiat.

  1. Kedisiplinan

Nabi Muhammad SAW berkata “Allah SWT itu lebih mencintai hamba-hambanya yang menyegerakan berbuka puasa”. Dari hadis tersebut mengharuskan umat muslim untuk menyegerakan berbuka puasa Ketika waktunya sudah berbuka. Tidak akan mendapatkan pahala lebih bagi orang-orang yang menunda nunda berbuka puasa, bahkan menunda berbuka itu harus dihindari bagi umat muslim.

Hadis lain adalah Nabi Muhammad SAW berkata “saurlah kalian semua, karena sesungguhnya di dalam saur itu ada keberkahan”. Saur merupakan keharusan bagi kita, karna dengan saur akan meningkatkan kekuatan kita untuk menjalankan ibadah-ibadah lain. Jika kita tidak saur dan menyebabkan keletihan untuk beribadah maka kita harus menghindari perilaku tersebut. Saur tepat pada waktunya adalah kunci. Waktu saur itu setelah sepertiga malam, jangan sampai kita saur diluar waktunya seperti saur jam 10 malam, 11 malam, itu tidak meningkatkan kekuatan tubuh kita di pagi hari.

Pada persoalan waktu berbuka dan saur, nabi menghimbau kita untuk sesuai dengan jadwal, tidak menambahkan atau mengurangi. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa, untuk segala urusan kita harus mengetahui kapan waktunya kita menjalankan dan tidak menjalankan. Jika jam 8 pagi waktunya bekerja, maka bekerjalah. Jam 12 siang waktunya istirahat, maka beristirahatlah. Kita dihimbau untuk selalu beraktifitas dengan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada.

  • Cara menhindari maksiat dan dosa

Cara berpikir para ulama dalam mencari hikmah atau pelajaran di bulan Ramadhan sangat unik. Salah satunya ap acara yang harus kita lakukan supaya kita terhindar dari kekhawatiran berbuat maksiat dan dosa.

Jika kita berpuasa dalam arti menahan lapar dan haus, maka aktifitas kita adalah mencari yang bisa menghilangkan lapar dan haus. Tidak ada terlintas di pikiran kita untuk berbuat maksiat, fokusnya hanya mengisi perut. Dan ketika perut sudah terisi, maka akan ada kencenderungan untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan perbuatan dosa.

Sehingga aktifitas kita yang mencari sesuap nasi demi mengenyangkan perut itu merupakan salah satu cara untuk menghindarkan kita dari dosa. Maka, seyogyanya ketika kita sedang tidak berpuasa, kita diharuskan untuk menghindari rasa kenyang yang berlebih, disamping membuat lemas untuk beraktifitas juga memiliki kecenderungan untuk berbuat maksiat. Makan dan minumlah secukupnya saja.

Dua pelajaran yang bisa kita ambil dari bulan sekolah adalah kedisplinan dan cara untuk menghindarkan kita dari maksiat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *